Minggu, 22 Maret 2015

Kecerdasan Buatan_3

Pertemuan 3

Sistem Pakar (Expert System)
A.Pengertian

      Sistem Pakar(Expert System) adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab pertanyaan (konsultasi).
    Kepakaran (expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif dan spesifik yang diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan membuat pakar dapat mengambil keputusan secara
lebih baik dan lebih cepat daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks.     Sebelum kita merencanakan suatu sistem pakar, kita harus membuat suatu aturan-aturan dasar (rule base) yang berlaku / akan digunakan pada program. Untuk sistem pakar yang sederhana, kita dapat menggunakan aturan-aturan logika yang ada pada bahasa pemrograman.
    Contoh aplikasi sistem pakar :
a. lmedical diagnostic
b. lelectronics circuit diagnostic
c. lmineral exploration
d. CAI (Computer Aided Instruction)


B. Production System
        Sistem yang menggunakan aturan-aturan untuk merepresentasikan pengetahuan dinamakan productions system.
   Production system, ada 3 bagian :
1. Rule base / knowledge base, berisi pola sisi kiri yang menentukan pemakaian aturan tertentu, dan sisi kanan yang menggambarkan tindakan yang harus dilakukan jika aturan tertentu tersebut digunakan.
2. Data base / global database / working memory, berisi informasi tentang pengetahuan khusus atau perluasannya.
3. Rule interpreter / inference system / inference engine, berisi metodologi yg digunakan utk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi dlm rule base.

Mesin inferensi (inference engine) berperan sebagai otak dari sistem pakar. Mesin inferensi berfungsi untuk memandu proses penalaran terhadap suatu kondisi, berdasarkan pada basis pengetahuan yang tersedia.Mesin Inferensi dibagi atas 2 bagian :
a. Forward Chaining
Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kiri dulu (IF dulu). Dengan kata lain penalaran dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.
b. Backward Chaining
Pencocokan fakta atau pernyataan dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN dulu). Dengan kata lain penalaran dimulai dari hipotesis terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.

Untuk contoh sistem pakar dan penyelesaiannya, silahkan download modul pertemuan 3 ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Distributed by: best blogger themes free download free blogger template css | best vpn 2013 torrentfreak best vpn reviews